DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................................
Kata Pengantar.............................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................................
BAB I PENDAHLUAN..............................................................................................
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian.............................................................................................
1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... ….
A. Pengertian Narkotika………………………………………………………………..
B. Jenis-Jenis Narkotika Yang Sering
Disalahgunakan………………………………..
C. Golongan Narkotika
D. Penyalahgunaan Dan Ketergantungan………………………………………………
E. Penyebab Penyalahgunaan Narkotika………………………………………………
F.
Gejala Klinis Penyalahgunaan Narkotika…………………………………………..
G.
Pengaruh Penyalahgunaan Narkotika………………………………………………
H.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika……………………………………
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. ….
1. Hasil Angket………………………………………………………………….
2. Hasil Wawancara………………………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………………..
A. Pembahasan ……………………………………………………………………
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………….
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas perkenannya lah kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang membahas
tentang “ NARKOBA ” ini.
Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada guru mata
pelajaran yang memberikan tugas ini, yang telah memberikan bimbingan selama
ini. Juga kepada semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan Karya Ilmiah ini,
sehingga Karya Ilmiah ini dapat selesai.
Karya Ilmiah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Karya Ilmiah ini kami susun dari berbagai sumber
baik dari internet maupun dari buku-buku sumber.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat banyak bagi kami
khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. Selain itu kami harap makalah ini
dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan bagi para pembaca.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, Karya ilmiah ini
tentu saja masih jauh dari sempurna, masih memiliki berbagai kekurangan dan /
atau kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usia remaja adalah usia dimana anak membutuhkan perhatian
lebih dari orang tua. Sebab di usia seperti itu anak berusaha mencari identitas
diri. Jiwa remaja penuh gejolak dan pemberontakan. Gejolak ingin mendapatkan
pengakuan atas keberadaannya, ingin mendapatkan kepercayaan, ingin mendapatkan
penghargaan, ingin berprestasi, ingin menunjukkan keberanian, dan ingin
mendapatkan kebebasan dan kemandirian.
Kecenderungan anak melakukan penyalahgunaan narkotika tidak
dapat dilepaskan dari peran dan tanggung jawab orang tua. Sekalipun lingkungan
seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya, mempunyai pengaruh yang besar bagi
anak, tetapi apabila orang tua dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya,
maka pengaruh lingkungan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.
Di masa modern sekarang ini peredaran narkotika sudah tidak
bisa ditolerir, tidak memandang lingkungan dan usia. Banyak anak-anak yang
masih memerlukan bimbingan dalam proses peralihan menuju kedewasaan, terserang
atau tergoda oleh narkotika. Walaupun telah diadakan penyuluhan-penyuluhan
beberapa kali di sekolah-sekolah tapi narkotika tetap merasuki pikiran para
pelajar yang masa depannya masih dipertanyakan. Masa depan yang seharusnya
menjadi tujuan atau akhir dari perjuangan para pelajar dimasa-masa sekolah kini
dipertanyakan statusnya. Jika narkotika terus berkembang dan menggoda para
pelajar agar mengalihkan pandangannya pada narkotika maka para pelajar yang
akan menjadi penerus bangsa akan kandas di tengah jalan.
Sekolah merupakan tempat yang tepat bagi para pelajar untuk
melakukan berbagai kegiatan yang positif, mengembangkan bakat dan minatnya agar
tidak terjemurus kepada penyalahgunaan narkotika. Akan tetapi, tentunya pelajar
jauh lebih lama berada di keluarganya dibandingkan dengan berada di
sekolah.Oleh sebab itu, orang tua jauh lebih berperan untuk menjaga, dan
mengawasi anaknya agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan narkotika.
Generasi muda saat ini perlu memiliki kesadaran akan
pentingnya manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya, serta kesadaran akan
pentingnya pengembangan potensi setiap individu untuk membentuk Indonesia yang
bermartabat, maju, dan bebas dari narkotika.
Dari permasalahan di atas, maka kami tertarik untuk membuat
karya tulis yang berjudul “Pengaruh Narkotika terhadap Pergaulan Remaja Kota
Makassar.”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Seberapa jauh tingkat pengetahuan
para remaja atau pelajar tentang narkotika?
2. Apakah penyebab para remaja atau
pelajar menggunakan narkotika?
3. Apakah dampak penggunaan narkotika
di kalangan remaja atau pelajar?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
para remaja atau pelajar tentang narkotika.
2. Untuk mengetahui penyebab para
remaja atau pelajar menggunakan narkotika.
3. Untuk mengetahui dampak penggunaan
narkotika di kalangan remaja atau pelajar.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Akademik
Memberikan
pemahaman kepada para remaja tentang pengaruh narkotika terhadap pergaulan
remaja.
2. Manfaat Praktis
Sebagai
bahan masukan kepada segenap pihak yang berminat untuk meneliti tentang
pengaruh narkotika terhadap pergaulan remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
1.
NARKOTIKA
B. Pengertian
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bunga tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan
penurunan perubahan kesadaran , hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulakan ketergantungan serta kecanduan.
C. Jenis-Jenis
Narkotika Yang Sering Disalahgunakan
1) Opioda yaitu nama segolongan zat alamiah,
semisintetik maupun sintetik yang diambil dari bagian pohon POPPY, pertama kali
ditemukan di Asia Kecil , digunakan untuk pengobatan oleh bangsa Mesir,
kemudian akhirnya menyebar ke Yunani. Selain digunkan sebagai obat Opioda juga
digunkan sebagai alat untuk menimbulkan rasa senang. Yang termasuk Opioda
adalah:
Opiat/Oipium
Morfin
Heroin
Kodein
Opiat
Sintetik
2) Kokain merupakan zat yang sangat kuat
berupa bubuk Kristal putih yang disuling dari daun Coca (Erythroxylan Coc) yang
tumbuh di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sedangkan Kokain freebase adalah
kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan campurannya sehingga
dihisap berbentuk kepingan kecil (rocks/batu) sebesar kismis. Salah satu kokain
yang popular adalah Crac.
3) Kanabis/ganja berasal dari tanaman dengan nama
Cannabis Satifa dan Cannabis Indica yaitu sejenis tanaman perdu yang biasanya
digunakan sebagai obat relaksasi untuk mengatasi intoksidasi ringan. Seseorang
yang baru saja menggunakan Kanabis sering kali memeperlihatkan tanda-tanda
mabuk dengan mata merah dan bola mata membesar.
4) Sedatif atau sedative-hipotonik merupakan
zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem saraf pusat.
5) Ekstasi dikenal dalam dunia pengobatan
sebagai Methydioxy Methampetamin dengan nama populernya MDMA.Ekstasi obat
sintesis yang dikembangkan oleh perusahaan ERNTS MERK di Jerman pada tahun
1914. Pada waktu itu Ekstasi digunakan untuk meningkatkan daya tahan prajurit
di Amerika digunakan pengobatan pasien yang sudah parah.
6) Shabu-shabu merupakan komoditas baru yang
sedang laris. Zat ini mempunyai nama kimia Methamfetamine yang mempunyai
kesamaan sifat dengan Ekstasi yang sama-sama tergolong dalam zat psikotropika
stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Segementasi pasar dari shabu-shabu adalah para eksekutif , professional dan kaum selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan . Penghentian termasuk perasaan kesal, tertekan, tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi, lapar, pusing, serta dapat menyebabkan kecanduan. Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal.
Segementasi pasar dari shabu-shabu adalah para eksekutif , professional dan kaum selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan . Penghentian termasuk perasaan kesal, tertekan, tegang, gelisah, sulit berkonsentrasi, lapar, pusing, serta dapat menyebabkan kecanduan. Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal.
D. Golongan
Narkotika
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
a.
Golongan I : Narkotika yang hanya
dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
b. Golongan II : Narkotika yang
berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin,
Petidin.
c.
Golongan III : Narkotika yang
berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Codein.
E. Penyalahgunaan
Dan Ketergantungan
Penyalahguanaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa
jenis narkotika secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergantungan adalah keadaan dimana telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah narkotika
yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau
diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal symptom).
F. Penyebab
Penyalahgunaan Narkotika
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai
faktor sebagai berikut.
a.
Faktor Individual
Kebanyakan
dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi,
psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko
lebih besar menggunakan narkotika:
1) Cenderung memberontak
2) Memiliki gangguan jiwa lain,
misalnya : depresi, cemas.
3) Perilaku yang menyimpang dari aturan
atau norma yang ada
4) Kurang percaya diri
5) Mudah kecewa, agresif dan destruktif
6) Murung, pemalu, pendiam
7) Merasa bosan dan jenuh
8) Keinginan untuk bersenang – senang
yang berlebihan
9) Keinginan untuk mencaoba yang sedang
mode
10) Identitas diri kabur
11) Kemampuan komunikasi yang rendah
12) Putus sekolah
13) Kurang menghayati iman dan
kepercayaan.
b. Faktor Lingkungan
Faktor
lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar
rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
c.
Lingkungan Keluarga :
1) Komunikasi orang tua dan anak kurang
baik
2) Hubungan kurang harmonis
3) Orang tua yang bercerai, kawin lagi
4) Orang tua terlampau sibuk, acuh
5) Orang tua otoriter
6) Kurangnya orang yang menjadi teladan
dalam hidupnya
7) Kurangnya kehidupan beragama.
a. Lingkungan Sekolah :
1) Sekolah yang kurang disiplin
2) Sekolah terletak dekat tempat
hiburan
3) Sekolah yang kurang memberi
kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
4) Adanya murid pengguna narkotika.
a.
Lingkungan Teman Sebaya :
1) Berteman dengan penyalahguna
2) Tekanan atau ancaman dari teman.
f.
Lingkungan Masyarakat / Sosial :
1) Lemahnya penegak hokum
2) Situasi politik, sosial dan ekonomi
yang kurang mendukung.
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat
seseorang kelak menjadi penyalahguna narkotika. Akan tetapi makin banyak
factor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna
narkotika.
G.
Gejala Klinis Penyalahgunaan Narkotika
Para pengguna narkotika dapat diketahui karena ada beberapa
gejala klinis yang dialami para pengguna. Gejala-gejala tersebut sebagai
berikut.
a.
Perubahan Fisik :
1) Pada saat menggunakan narkotika:
jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk,
agresif.
2) Bila terjadi kelebihan dosis
(Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin,
bahkan meninggal.
3) Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata
merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas
mandi, kejang, kesadaran menurun.
4) Pengaruh jangka panjang : penampilan
tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos,
bekas suntikan pada lengan.
b. Perubahan sikap dan perilaku :
1) Prestasi di sekolah menurun, tidak
mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
2) Pola tidur berubah, begadang, sulit
dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
3) Sering berpergian sampai larut
malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
4) Sering mengurung diri, berlama-lama
di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
5) Sering mendapat telepon dan
didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
6) Sering berbohong, minta banyak uang
dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual
barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan
sering berurusan dengan polisi.
7) Sering bersikap emosional, mudah
tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh
rahasia.
H.
Pengaruh Penyalahgunaan Narkotika
Narkotika dapat berpengaruh pada tubuh manusia dan
lingkungannya. Pengaruh tersebut antara lain:
a.
Komplikasi Medik
Komplikasi
medik biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.Adapun
pengaruh-pengaruh kompliksi medic antara lain sebagai berikut.
1) Otak dan susunan saraf pusat :
N
gangguan daya ingat
N
gangguan perhatian / konsentrasi
N
gangguan bertindak rasional
N
gagguan perserpsi sehingga
menimbulkan halusinasi
N
gangguan motivasi, sehingga malas
sekolah atau bekerja
N
gangguan pengendalian diri, sehingga
sulit membedakan baik/ buruk.
2) Pada saluran napas dapat terjadi
radang paru (Bronchopnemonia). pembengkakan paru (Oedema Paru)
3) Pada jantung dapat terjadi
peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
4) Pada hati terjadi Hepatitis B dan C
yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
5) Penyakit Menular Seksual (PMS) dan
HIV/AIDS. Para pengguna narkotika dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi,
mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk
membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah: kencing nanah (GO),
raja singa (Siphilis) dan lain-lain. Dan juga pengguna narkotika yang
menggunakan jarum suntik secara bersama-sama membuat angka penularan HIV/AIDS
semakin meningkat. Penyakit HIV/AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan
seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
6) Sistem Reproduksi : sering terjadi
kemandulan.
7) Kulit : terdapat bekas suntikan bagi
pengguna yang menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju
lengan panjang.
b. Dampak Sosial
1) Di Lingkungan Keluarga :
N
Suasana nyaman dan tentram dalam
keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.
N
Orang tua resah karena barang
berharga sering hilang.
N
Perilaku menyimpang / asosial anak (
berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
N
Putus sekolah atau menganggur,
karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan
keluarga, kesulitan keuangan.
N
Orang tua menjadi putus asa karena
pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2) Di Lingkungan Sekolah :
N
Merusak disiplin dan motivasi
belajar.
N
Meningkatnya tindak kenakalan,
membolos, tawuran pelajar.
N
Mempengaruhi peningkatan
penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
3) Di Lingkungan Masyarakat :
N
Tercipta pasar gelap antara pengedar
dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
N
Pengedar atau bandar menggunakan
perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
N
Meningkatnya kejahatan di masyarakat
: perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
N
Meningkatnya kecelakaan.
I.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika
Upaya pencegahan meliputi 3 hal, antara lain:
a.
Pencegahan primer
Mengenali
remaja resiko tinggi penyalahgunaan narkotika dan melakukan intervensi.Upaya
ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi
untuk menyalahgunakan narkotika, setelah itu melakukan intervensi terhadap
mereka agar tidak menggunakan narkotika. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak
anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak
dapat diatasi dengan baik.
b. Pencegahan Sekunder
Mengobati
dan intervensi agar tidak lagi menggunakan narkotika.
c.
Pencegahan Tersier
Merehabilitasi
penyalahgunaan narkotika.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah
penyalahgunaan narkotika:
a.
Mengasuh anak dengan baik.
N
penuh kasih saying
N
penanaman disiplin yang baik
N
ajarkan membedakan yang baik dan
buruk
N
mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan
bertanggung jawab
N
mengembangkan harga diri anak,
menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
b. Ciptakan suasana yang hangat dan
bersahabat. Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
c.
Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
d. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
e.
Kembangkan komunikasi yang baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati
pendapat anak.
f.
Memperkuat kehidupan beragama. Yang
diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang
terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
g. Orang tua memahami masalah
penyalahgunaan narkotika agar dapat berdiskusi dengan anak
Yang
dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan narkotika
antara lain sebagai berikut.
a.
Upaya terhadap siswa :
N
Memberikan pendidikan kepada siswa
tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan narkotika.
N
Melibatkan siswa dalam perencanaan
pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika di sekolah.
N
Membentuk citra diri yang positif
dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari
pemakaian narkotika dan merokok.
N
Menyediakan pilihan kegiatan yang
bermakna bagi siswa (ekstrakurikuler).
N
Meningkatkan kegiatan bimbingan
konseling. Membantu siswa yang telah menyalahgunakan narkotika untuk bisa
menghentikannya.
N
Penerapan kehidupan beragama dalam
kegiatan sehari – hari.
b. Upaya untuk mencegah peredaran
narkotika di sekolah :
N
Razia dengan cara sidak
N
Melarang orang yang tidak
berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
N
Melarang siswa ke luar sekolah pada
jam pelajaran tanpa ijin guru
N
Membina kerjasama yang baik dengan
berbagai pihak.
N
Meningkatkan pengawasan sejak anak
itu datang sampai dengan pulang sekolah.
c.
Upaya untuk membina lingkungan
sekolah :
N
Menciptakan suasana lingkungan
sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan
anak didik.
N
Mengupayakan kehadiran guru secara
teratur di sekolah
N
Sikap keteladanan guru amat penting
N
Meningkatkan pengawasan anak sejak
masuk sampai pulang sekolah.
Yang
dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan narkotika:
a.
Menumbuhkan perasaan kebersamaan di
daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat
diselesaikan secara bersama- sama.
b. Memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang penyalahguanaan narkotika sehingga masyarakat dapat
menyadarinya.
c.
Memberikan penyuluhan tentang hukum
yang berkaitan dengan narkotika.
d. Melibatkan semua unsur dalam
masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan
narkotika.
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
1. Hasil Angket
Dalam penelitian ini, pengambilan data
dilakukan dengan membagikan angket yang berisi
pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y, kuesioner yang telah
diberikan kepada responden selanjutnya ditanggapi dengan memberikan
tanda cheklist (√) guna memperoleh data untuk kemudian dikelola oleh kami selaku
peneliti.
Angket berisi masing-masing 10
pertanyaan dengan 4 jenis pilihan
tanggapan yang masing-masing memiliki point berikut pilihan
tanggapan :
Sangat Setuju
(SS)
: 4 poin
Setuju
(S)
: 3poin
Tidak Setuju
(TS)
: 2 poin
Sangat Tidak
setuju (STS)
: 1 poin
2. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara secara langsung diperoleh
beberapa responden yang mengaku menggunakan narkotika. Sebagian dari mereka
mengatakan menggunakan narkotika atas dasar coba-coba. Sebagian lagi karena
faktor keluarga dan lingkungan pergaulan mereka. Mereka tidak mengetahui dampak
yang ditimbulkan dari narkotika yang mereka gunakan. Mereka mendapatkan
narkotika dari teman mereka sendiri. Adapun jenis narkotika yang mereka gunakan
adalah narkotika suntik, ekstasi dan ganja. Tujuan mereka menggunakan narkotika
adalah untuk menenangkan diri dari masalah yang mereka alami di keluarga ataupun
lingkungan sekitar. Sedangkan mereka mengalami kerugian materi dan kesehatan.
Salah satu dari mereka sangat ingin berhenti menggunakan narkotika. Akan
tetapi, mereka sulit untuk berhenti dan ingin terus menggunakan narkotika.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang
tertuang di dalam angket maupun wawancara, maka terjawablah permasalahan pada
bab sebelumnya. Di mata para remaja, narkotika adalah zat yang berbahaya yntuk
dikonsumsi dan disalahgunakan. Tetapi, mereka menganggap bahwa hanya
narkotikalah yang bias memberikan ketenangan kepada mereka dikala mereka
mempunyai masalah atau stress.
Mereka menggunakan narkotika atas dasar rasa ingin tahu yang
tinggi dan faktor keluarga serta lingkungan pergaulan mereka. Mereka terkadang
menggunakan narkotika karena adanya rasa solidaritas dan saling menghargai
sesama teman yang salah. Selain itu, masalah-masalah dalam keluarga dan sekolah
juga mempengaruh seorang remaja untuk menggunakan narkotika.
Adapun dampak yang dirasakan para remaja yang menggunakan
narkotika adalah kesehatan yang terganggu, materi yang semakin terkuras habis,
dan sekolah menjadi terbengkalai.
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
1. Kesadaran mereka akan bahaya
narkotika masih kurang dan mereka salah mengartikan bahwa narkotika itu adalah
jalan satu-satunya untuk mendapatkan pergaulan yang lebih layak dan mengatasi
masalah.
2. Dari hasil penelitian yang diperoleh,
penyebab mereka memakai narkotika adalah sebagai berikut:
ï
Rasa ingin tahu yang tinggi.
ï
Adanya masalah dalam keluarga dan
sekolah.
ï
Lingkungan pergaulan.
ï
Adanya rasa solidaritas sesama
teman.
3. Dampak yang dirasakan para remaja
yang menggunakan narkotika adalah kesehatan yang terganggu, materi yang semakin
terkuras habis, dan sekolah menjadi terbengkalai.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka kami menyarankan:
1. Agar lebih sering dilakukan
penyuluhan-penyuluhan tentang narkotika dan pengaruh yang ditimbulkannya di
kalangan para remaja khususnya yang duduk di bangku sekolah.
2. Hendaknya aparat yang berwajib
terkait masalah ini lebih giat lagi dalam memberantas narkotika.
3. Hendaknya sekolah-sekolah lebih
sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar para remaja tidak ada
yang menyebarkan narkotika di sekolah-sekolah.
4. Hendaknya para orang tua lebih
mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus narkotika.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar